Minggu, 23 Agustus 2020

Tips Bangun Dari Down Sebab Dibully


Pernah gak sih ketika kamu sekolah mengalami atau menemukan insiden dimana seseorang dikucilkan, diejek, atau ditindas dengan perlakuan fisik? Yang mana hal ini ialah bentuk dari bullying. Nah, bagaimana perasaanmu ketika berada pada kondisi seperti bullying tersebut? Ya, mungkin saja ada yang menjadi murung berkepanjangan, aib, menutup diri, dan merasa tidak berdaya serta merasa tidak bisa apapun, bahkan jika telah menjadi korban bullying yang cukup parah dapat mengakibatkan si korban menjadi nekat untuk bunuh diri. Untuk menyingkir dari langkah-langkah seperti ini, kamu harus berdiri dari fase tertekan karena bullying dan perlu hidup dengan baik meskipun pernah memiliki pengalaman bullying yang cukup membekas.





Baca Juga: Tips Buat Kamu yang Gampang Menyerah





Apakah kamu tahu apa itu bullying? Yap, Bullying ialah sikap  yang tidak menyenangkan secara verbal ataupun fisik, secara faktual ataupun maya. Korban dari bullying ini memiliki efek menjadi tidak nyaman dalam hidupnya, sakit hati, frustasi batinnya. Tindakan bullying ini sangat mengintimidasi si korban menjadi benar – benar lemah, dan secara definisinya bullying ini bersifat subjektif. Ada dua tipe korban bullying sehingga bullying dikatakan bersifat subjektif, ada korban yang menanggapi umumsaja ketika dirinya di bully, dan ada korban yang menanggi secara berlebih ketika dirinya dibully sehingga itulah mengapa korban yang seperti ini lebih condong menjadi incaran si pembully.





Bullying bukan cuma sekedar terjadi tanpa penyebab, namun bullying dapat juga terjadi alasannya beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pembully.






1. Keluarga





Karakter pembully yang terbentuk dalam diri seseorang mampu dikarenakan minimnya pengawasan dari orang tuanya, lingkungan keluarganya yang negatif, lalu korelasi orang bau tanah yang tidak harmonis, kemudian kurang komunikasi dalam keluarganya, serta terjadi kekerasan yang dilakukan oleh orang renta kepada anak. Nah, hal – hal yang terjadi dalam keluarga ini dapat sangat memicu si anak menjadi tidak nyaman di rumah, lalu memperbesar kesempatan si anak untuk melampiaskan ketidakpuasannya kepada orang lain, sehingga menirukan pula tindakan kekerasan yang dikerjakan oleh orang tua kepada orang lain. Maka, terbentuklah abjad si anak yang suka membully.





2. Lingkungan





Lingkungan pada hal ini meliputi sekolah, kawasan kerja, komunitas atau sebuah organisasi. Lingkungan yang mempengaruhi terbentuknya bullying ialah karena faktor pengawasan yang lemah. Pengawasan dari petinggi atau yang berwenang disuatu sekolah, tampat kerja dan yang lain tidak tegas merespon agar tidak terjadinya bullying. Kemudian, lingkungan yang sering menawarkan contoh sikap bullying juga dapat memajukan kemungkinan terjadinya bullying.





Berdasarkan beberapa observasi yang dikerjakan di pulau jawa pada 2020 menyatakan bahwa bullying berkemungkinan dapat menyebabkan bekas luka fisik pada korban, stress berat yang mendalam mengakibatkan mental si korban jadi down. Dampak yang dicicipi oleh korban bullying ini bukan hanya berdampak jangka pendek, namun dapat memperlihatkan imbas jangka panjang bagi korban hingga korban menjadi seseorang yang menutup diri dari lingkungan, senantiasa merasa tidak bisa apa – apa dan tak punya harga diri. Namun, tak memiliki arti orang yang menjadi korban bullying tidak mampu menggapai apa yang diimpikan, sebab banyak juga yang menjadi korban dari bullying menjadi berhasil dengan cara mereka bangun dari keterpurukannya misal, Citra Scholastika.





Beberapa  cara yang dapat dijalankan agar kau dapat segera bangkit dari rasa – rasa keterpurukan alasannya bullying dan secepatnya move on dari bullying yang pernah dialami. Mari disimak!





1. Komunikasi dengan Orang Terdekat akan Perasaan





Kamu perlu berkomunikasi terkait perasaanmu itu semoga orang terdekatmu juga mampu membantu dan menunjukkan penyelesaian kepadamu. Selebihnya, dengan kau komunikasi terhadap orang terdekatmu, hal ini juga mampu merenggangkan bebanmu dari sebuah persoalan yang membuatmu tidak nyaman sebab dibully.





2. Self-Forgiveness





Berdasarkan Fincham and May pada tahun 2019, dengan melakukan self-forgiveness sangat berperan dalam memilih kualitas hidupmu yang pernh memiliki mengalami pahitnya bullying. Jika kamu menilai bahwa kamu pernah dibbully alasannya adalah salahmu, maka kau harus lakukan ini. Maafkanlah dirimu, kau dibully bukan alasannya salahmu.





Nah, Jika kau telah melaksanakan dua cara untuk move on dari bullying yang pernah kamu alami, maka kamu mampu mulai hidupmu dengan dongeng gres dan bangkit dari keterpurukan bullying.





Semoga berguna, Arigatou Subete.



Sumber yl.com


EmoticonEmoticon